Senin, 31 Agustus 2015

Aku


Perasaan seseorang itu tidak pernah bisa di tebak. Seperti kata pepatah "Dalamnya laut dapat diukur, dalamnya hati siapa tahu?"
Hal itu memang benar adanya. Laki-laki dan perempuan memang dua insan yang berbada. Banyak yang bilang "Hati perempuan sangat halus dan sensitif, jadi seorang laki-laki harus bisa memahaminya". Menurut saya kata-kata itu tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhnya salah.

Kenapa?

Seorang wanita itu memang mudah terbawa suasana. Tetapi satu hal yang terkadang wanita tidak pahami adalah, ketika ia meminta perhatian kepada kekasihnya, meminta hal untuk bermanja-manja kepada kekasihnya, hingga meminta materi dari kekasihnya. Terkadang mereka belum memahami hati dan perasaan kekasihnya. Seberapa lelah seorang laki-laki yang telah menghabiskan waktunya untuk bekerja seharian. Seberapa besar usaha laki-laki untuk memenuhi keinginan kekasihnya.
Di sinilah seharusnya perasaan wanita yang sensitif lebih bisa mengerti, lebih bisa membaca raut lelahnya, lebih bisa membaca rasa yang dibutuhkan oleh kekasihnya tanpa bertanya, sehingga ia mampu berbagi kasih sayang yang saling melepas lelah bersama di saat ada waktu luang.

Saya seorang wanita, bahkan terkadang saya merasakan ego saya terlalu keras untuk dikalahkan. Tapi, satu rasa yang tak pernah lepas dari pikiran saya adalah diakhir rasa egois yang saya pertahankan saya melihat wajah kekecewaan yang terlihat dari matanya dan terdengar dari suaranya yang membuat saya harus berfikir berulang kali untuk mempertahankan ego saya.
Hal-hal yang terfikir ketika saya mempertahankan ego saya adalah:

  1. Apa sih yang sebenarnya saya pertahankan?
  2. Rasa apa yang membuat saya egois untuk mempertahankan pendapat saya?
  3. Apa keuntungan bagi saya sehingga saya mempertahankan pendapat saya?
  4. Apakah ini hanya keuntungan bagi saya saja atau melibatkan orang lain di dalamnya?
  5. Bagaimana perasaan si dia ketika saya bersikap egois?
  6. Apakah sikap egois saya membuatnya bahagia?
  7. Kenapa saya perlu bersikap egois?
Itu lah hal-hal yang difikiran saya ketika saya mencoba merubah diri menjadi orang yang tidak egois. Bukankah terkadang kita hanya meributkan hal-hal kecil? Hal-hal yang tidak perlu ada seharusnya. Hubungan dengan kekasih bukan suatu hubungan yang ingin saya sia-siakan. Saya ingin mempertahankan dia hingga kami dapat menempuh kehidupan baru bersama dia. 

Yah, saya bukan orang yang begitu saja menyia-nyiakan apa yang saya miliki. Beberapa orang bahkan pernah berkata 
"Yang namanya tunangan, tetap sja belum menikah. Dan kamu masih bisa selesai sebelumnya". 
Entah kenapa, ada orang-orang yang semudah itu mengatakan hal-hal negatif, buat saya pertunangan bukan hanya sebuah acara sederhana, tetapi ada makna yang terkandung di dalamnya, bahwa seorang wanita telah diikat dan harus menjaga darinya dari lelaki lain, sebuah pertunangan adalah cara untuk melatih seorang wanita dan pria menjaga diri dari godaan sehingga akan terbiasa nantinya setelah menikah dan akan semakin kuat. Melatih diri agar terbiasa menjadi pasangan yang saling mengerti dan terbuka.
Dan yah saya merasakannya, bersikap terbuka terhadap pasangan saya adalah sesuatu yang menyenangkan, kami dapat saling bertukar pikiran, saling mendengarkan dan berbagi. Pasangan saya adalah orang yang sangat tenang, dan tidak banyak berkomentar, di sisi lain, saya adalah orang yang cerewet tetapi terkadang juga bisa sangat diam, dan kami bisa saling menyatu dengan sifat-sifat kami yang ajaib ^^_
Kini hubungan kami bukan hubungan yang hanya sekilas tanpa ada tujuan, karena tujuan itu sudah di depan mata, hanya satu langkah lagi untuk mewujudkannya, satu langkah lagi untuk membuga gerbang rumah tangga, satu langkah lagi untuk mewujudkan cita-cita kami bersama.
Hapuskan ego yang tidak perlu, jauhkan sifat memperbesar masalah-masalah kecil. Bersikaplah dewasa dan bijak dalam mengatasi semua hal yang akan terjadi di depan mata. Saling terbukalah terhadap pasangan. Jaga diri, jaga sikap karena ada hal-hal yang masih belum boleh kamu lakukan atau kamu ketahui tentang pasanganmu hingga saatnya kamu menjadi pendamping sahnya. 
------Untuk si dia------
Aku hanyalah wanita biasa, wanita yang rapuh dan selalu mencoba dan berlatih untuk tegar. Kamu tidak perlu menjadi sosok orang lain untuk berada di sampingku, kamu hanya perlu menjadi dirimu sendiri. Hati seorang wanita mudah tergores apalagi orang sepertiku yang terkadang belum bisa mengurangi fikiran negatif dan rasa sensitif, aku hanya berharap kau mampu menjaga hatimu dan hatiku agar kita bisa selalu bertahan bersama. Kamu adalah sosok yang baik, bahkan terhadap orang-orang disekitarmu kau terlalu baik. Hanya saja, bukankah kini ada aku? Ada hatiku yang ikut kau jaga di dalamnya, sifat baikmu tak perlu kau kurangi, hanya perlu kau jaga agar aku tidak berburuk sangka terhadapmu. 
Aku bukan lah orang yang mudah mengatakan, "Aku tidak suka dengan sikapmu."
Tapi, sekali saja lihat mataku dan apa yang telah kau lakukan terhadap orang di sekelilingmu, apakah aku bersedih atas sesuatu itu? Jika iya, maka katakanlah pada ku dan tanyakan apa yang membuat ku sedih, karena saat itu aku akan mengatakan semuanya. Jika air mataku menetes karenamu, itu berarti aku merasakan ada yang salah, dan aku tidak mampu berfikir jernih lagi atas hal itu.
Maka peluklah aku, dan tenangkan aku dalam diam mu, Hingga tangisku reda, dan semuanya akan kembali seperti semula. Di saat itu, aku hanya membutuhkanmu dan menginginkan perhatian darimu

2 komentar:

  1. saya tadi iseng ngehack blogger dan ngelihat temen2 blogger dari pemalang.. ternyata mbak juga dari pemalang ya? pemalangnya mana mbak? kalo saya bantarbolang.. kunjungi blog saya juga di hxxp://duniawp.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal Widi Suseno,,
      Wah keisengannya mengerikan "ngehack blogger" hahahaha
      Iyah saya dari Pemalang, Comal lebih tepatnya. Saya masih newbie kalo dibandingkan sama blog mas nya
      Mohon masukannya

      Hapus