Kamis, 19 Maret 2015

Tangis dalam Diam


Hanya mampu berdiam dengan pikiranku yang entah melayang kemana. Sosok itu yang pernah mengajaku untuk melangkah bersama, Sosok itu yang mengakatakan kepada ku dengan untuk menunggunya. Kau memintaku untuk menunggu, dengan pasti dan yakin aku menyanggupinya. Tapi.. kenapa sekarang kamu yang ragu? Kau mengatakan kepadaku jika kau meragukan dirimu sendiri untuk membahagiakanku? 
Sekarang aku yang tak mengerti. Tak mengerti dengan semua tindakanmu. Apa menurutmu aku hanya sebuah boneka? Ketika bahagia kau bermain dengan teman-temanmu, dan ketika kau bersedih kau mencariku untuk menumpahkan semua kesedihan dan kekesalanmu. Aku tak pernah menyesali apapun yang kau lakukan padaku. Hanya satu yang ada dalam fikiranku, sungguhkah kau ingin berjalan bersamaku selamanya? sungguhkah kau akan menerimaku dengan segala keterbatasanku? dan sungguhkan engkau dengan semua ucapanmu yang mengajaku untuk serius?
Aku bertanya! Yah aku bertanya!
Dalam diamku, aku hanyam mampu menjerit di dalam hatiku. Aku tak pernah mampu untuk mengatakan semuanya kepadamu. Karena hatiku kini kulabuhkan secara perlahan bersamamu. Namun jika kau ingin melepaskanku, lepaskan lah! Aku akan tetap bahagia dengan semuanya.

0 komentar:

Posting Komentar